Don't make friends with bad persons, who are negatives or hurt you pyshically and mentally; it makes sense. Don't marry them, it makes sense. Don't make friends or don't have married with someone who are not in your race, your tribe, who don't have faith in the same religion as yours; it doesn't make sense. At all. You are not Hitler. And we've passed millenium, people. All we need is love. Peace, MG.

Friday, November 26, 2010

The Elephants Theory

Inception

Arthur: I say, don't think about elephants. What are you thinking about?

Saito: Elephants?

If you tell your heart not to fall in love with someone,
what will happen?

Tuesday, November 23, 2010

Rest in Peace, Gendut

King Hunter Arnold Alphonso
24 Mei 2001 - 23 November 2010

*I wrote this not because I want you folks to understand what I feel. I just need to share it somehow somewhere

Sudah sekitar sebulan ini anjing saya, adik kedua saya, salah satu anggota keluarga saya, Alphonso, sakit. Ia menderita radang sendi atau biasa disebut dengan arthritis. Penyakit ini menyerang anjing yang sudah lanjut usia, walau tidak semua anjing mengalaminya. Selain anjing, manusia juga rentan terkena penyakit ini, apalagi yang malas minum susu berkalsium.

Keluarga kami mengetahui ia menderita penyakit ini setelah sebelumnya Alphonso terkena flu. Setelah flu dan batuknya sembuh ternyata kesehatannya terus menurun. Badannya lemas dan susah berjalan. Tidak pernah lagi kami jumpai wajahnya tersenyum nakal, keset-keset yang rusak karena digigiti olehnya, atau posisi duduknya yang khas saat memaksa kami memberikan makanan yang sedang kami makan. Pada awalnya kami mengira bahwa kondisi kesehatannya yang menurun disebabkan oleh obat-obatan yang ia minum saat flu, namun ternyata bukan. Setelah diperiksa lebih lanjut dan dirontgen kira-kira dua minggu yang lalu, dokter memvonis ia terkena arthritis. Pelumas di antara sendi kaki belakangnya sudah tidak ada dan tulangnya menjadi bergerigi. Hal itu yang menyebabkan ia sakit saat akan duduk, bangkit, dan berdiri. Kami harus membantu Alphonso berdiri dan memegangi ia saat pipis dan buang air besar. Karena hanya mama yang 24 jam berada di rumah, biasanya mama yang membantu Alphonso melakukan hal-hal tersebut. Entah kenapa sejak menderita arthritis, Alphonso jadi susah makan. Padahal biasanya ia sangat semangat saat jam makan dan sering meminta paksa makanan yang sedang kami pegang. Setelah browsing di internet, papa menemukan bahwa anjing yang menderita arthritis biasanya akan menjadi pemurung karena untuk berjalan pun rasanya sakit. Kami menyimpulkan bahwa itulah penyebab Alphonso tidak lagi bergairah untuk makan dan bercanda seperti biasanya.

Sebagai pengobatan, Alphonso harus minum glukosamin (sangobion) seumur hidupnya, makan makanan anjing berkualitas sangat baik, latihan berjalan, dan berenang. Kami juga memberikan Alphonso terapi akupuntur di klinik Nature Pet, Tebet. Terapi itu baru dijalani oleh Alphonso minggu lalu, baru satu kali. Kalau sudah tiga kali tidak ada perubahan, dokter menyarankan kami agar Alphonso dioperasi. Operasi dilakukan dengan mengikis gerigi-gerigi pada sendi-sendinya sehingga tidak tajam kembali. Namun setelah operasi Alphonso harus istirahat TOTAL selama sebulan, tidak boleh berjalan sama sekali. Makan, minum, pipis, buang air besar semuanya harus dilakukan dengan berbaring.

Menyadari tidak mungkin merawat Alphonso secara total selama sebulan, kecuali kami membayar pengasuh khusus untuknya, papa mencari alternatif lain kalau ia tidak kunjung membaik. Kursi roda anjing, contohnya bisa dilihat di sini. Berhubung papa memang suka utak-atik mesin, kayu dan sebagainya, papa berniat membuat sendiri walkinwheels untuk Alphonso. Hari Minggu kemarin baru saja papa keliling Jakarta naik vespa mencari roda dan bahan-bahan lain. Sayang, walkinwheels itu tak sempat terwujud.

Kemarin (Senin 22.11.10) saat saya tiba di rumah kira-kira pukul 21.30, papa mama sedang sibuk menggotong Alphonso. Kata mama sejak sore badannya lemas sekali, sampai pipis dan buang air besar di kamar. Alphonso juga muntah-muntah dan warna muntahannya hitam. Saya menjaga rumah selama papa mama membawa Alphonso ke klinik hewan 24 jam di Sunter. Feeling saya ga enak. Saya sms mama dua kali memastikan kalau Alphonso masih baik-baik saja. Papa mama sampai rumah sekitar pukul 24.00. Mama cerita bahwa begitu melihat keadaan Alphonso, dokternya langsung menyuruh perawat memberikan oksigen dan infus. Alphonso diopname di sana dan besok pagi (it means harusnya pagi ini) akan diambil darahnya untuk diperiksa.

Pagi tadi sekitar pukul 08.00, mama membangunkan saya dan kalimat yang mama ucapkan adalah, "Alphonso meninggal tadi pagi." Saya cuma melek, bengong, ga bisa bilang apa-apa. Mama pergi ke kamarnya disusul oleh saya and after 21 years of my life, I saw my daddy cried for the first time. Suddenly I knew that it wasn't just my imagination. Saya cuma bisa bilang, "Beneran, ma?" Lalu mama menjawab, "Iya tadi pagi. Katanya badannya panas tinggi, muntah darah terus langsung meninggal." FUCK MAN. Saya pergi ke kamar dan masih bengong, masih ga percaya. Setelah beberapa menit terpaku, semua kenangan dan ketakutan akan kehilangan muncul. I was crying. Seorang teman menelpon untuk menenangkan saya. Mengetahui keadaan patah hati saya beberapa bulan lalu, teman saya ini malah bilang, "Wow lo harusnya bisa jadi orang paling bahagia di dunia kalo lo ga butuh pacar ya." Ya saat itu dia benar. Keluarga saya utuh dan bahagia, bahkan kakek-nenek saya baik dari pihak papa dan mama masih hidup. Saya punya teman-teman yang baik, keluarga galeri antara yang super, masih bisa kuliah, magang, jalan-jalan, dan lain-lain. Saya belum pernah merasakan kehilangan orang yang dicintai karena maut. Untuk pertama kali saya mengalaminya. Pagi ini. Hari ini. It feels like there is a big hole in my heart, I feel lost, I don't know what to say, I'm not in the mood to talk, I feel like I don't have any desire to do anything, I have no pulse.. It's like being fucked up maaannn...............

Pukul 10.00 saya dan mama pergi ke klinik hewan untuk melihat ia terakhir kali dan mengurus administrasi kremasi. Di taksi kami mengobrol dan menangis bersama. Ya lalu kami melihat tubuh Alphonso yang sudah kaku, dan tangis saya pecah. Saat itu ingin saya abadikan dengan kamera but I feel like I can't do this man.. Tapi saya merasa harus, sebagai kenangan akan kepergiannya yang tiba-tiba. Saya dan mama senang mendengar Alphonso tidak menderita. Setelah muntah darah, ia langsung meninggal. Tidak sempat sakit-sakitan seperti anjing-anjing tua lain yang biasanya mengalami tumor, sakit jantung, dan lain-lain. May you rest in peace, my love.. I LOVE YOU

Yah memang. Ga ada lagi yang saya cubit dan panggil "gendut" kalo di rumah, ga ada lagi yang minta ditemenin tidur kalo malem.. Yeah right, Alphonso sering gonggong manggil saya biar cepet ke kamar terus tidur sementara saya masih pengen internetan di kamar adek. Seengganya Alphonso meninggal dalam keadaan sehat, bersih, cakep.. Waktu 3 kali berobat ke dokter yang berbeda semuanya bilang Alphonso cakep, badannya gemuk sehat, gigi dan bulunya masih bagus, ga kliatan kayak umur 9 tahun.. Arrgghh I haven't even had time to bring him to galeri..


Well, now here I am without you.. May you rest in peace. See you dear.. (:

*Bagi yang baca, maaf kalau tulisannya kacau and cheezy.. Setelah pulang dari klinik yang saya lakukan adalah menulis ini.. I'm gonna update it soon.. After I'm feeling better, maybe..