...

MG: Aku akan menghentikan waktu dan menemuimu.

PS: Selama masih ada esok, tak perlu sepertinya menghentikan waktu.

MG: Tapi kita masih manusia. Kemarin, hari ini, dan esok rasanya tak pernah cukup.

PS: Kala dan cinta, hanya dewa yang bisa memiliki seutuhnya. Kita manusia, cukup seadanya.

MG: Oleh sebab itu rasa menciptakan rindu. Bentuknya seperti yang hadir dalam hatiku sekarang, oleh kamu.

PS: Rindu itu rasa yang terus membuat terjaga. Rindu itu dahaga.

MG: Aku haus. Aku ingin menghisapmu sampai tak kering.

PS: Kau telaga bagi dahaga, oase bagi para kafilah yang melintas padang pasir. Fatamorgana?

MG: Padamu aku nyata, bukan nikmat yang ilusi.

PS: Begitu juga aku..